Rabu, 06 Desember 2017


Gambar terkait
Bisakah kau menebak bagaimana hidup berjalan? mungkin kau masih ingat bagaimana masa kecilmu, lalu (pasti saja) berbeda dengan yang sekarang bukan? Ohh.. aku rasa aku pasti tengah berada dalam kegalauan yang amat sangat hingga aku menanyakan tentang ini -_-
Kau tau, bagaimana kesedihan itu? kesedihan yang paling sedih adalah ketika kau merasa sedih, hanya kau (sendiri) yang merasakannya :'(
Kau tau bagaimana aku sesekali bersikap seperti anak-anak? ialah ketika aku sedih lalu aku merasa bahwa orang di sekitarku adalah jahat dan patut disalahkan T.T
Kau tau sesedih apa aku? baiklah. Mungkin ada orang yang lebih sedih dari ini, namun ia tak mengeluh -_- Tapi kau tau bagaimana rasanya sedih dan kesepian yang menyelimuti hidupmu secara bersamaan? T.T
Sudahlah. Aku hanya butuh menceritakan kalau aku sedih, dan--kesepian. Terkadang aku merasa sendiri :) Cukup Allah yang tau, dan selalu tau :) T.T
Aku hanya rindu bercerita sambil melihat rumput-rumput yang disejuki embun yang diterpa cahaya matahari pagi. Lalu aku dapat bercerita dengan bebas seperti anak-anak yang terus bahagia :) ^_^
Aku merindukanmu, sangat~

Rabu, 27 September 2017

Bolehkah aku menanya sedang apa kau sekarang? Bagaimana dengan tilawahmu malam ini? kelak kita akan berbincang panjang semalaman, kelak kita akan berbagi tawa dan dan cerita. Harapanku. Semoga Allah selalu melindungimu. Aamiin :)

Senin, 31 Juli 2017

Siapapun engkau wahai pemilik cintaku kelak, aku selalu menjaga cinta ini untukmu. Tersebab bahwa engkau adalah seseorang yang istimewa yang telah ditentukan Allah untukku jauh-jauh waktu sebelum aku ada di dunia.
Siapapun engkau wahai pemilik cintaku kelak, aku selalu menjaga hati ini untukmu. Aku selalu memperbaiki diriku sebab Allah. Juga sebab aku yakin akan janji Allah dalam surat An-Nur ayat 26. Kelak, imamilah aku dan anak-anak kita. Bimbinglah kami menuju syurga Allah, bimbinglah kami agar berkumpul dengan Rasulullah kelak. Tuntunlah kami dengan kelemahlembutanmu, dengan kasih sayangmu, warnailah hari-hari kami dengan candaanmu dan dengan senyummu yang sejuk.
Siapapun engkau wahai pemilik cintaku kelak, disini aku selalu mendoakanmu agar kau selalu baik-baik saja dan selalu dalam perlindungan Allah. Mungkin terlalu cepat untukku ingin mengenalmu meski kau belum tampak di mata, tapi sudah ada di hati.
Siapun engkau wahai pemilik cintaku kelak, teruslah perbaiki diri sebab Allah dan teruslah melangkah hingga langkahmu tepat di depanku.
Untuk engkau, yang telah Allah tulis di Lauh Mahfuzh :)

Kamis, 16 Maret 2017

Kutuliskan tentang cinta yang tak pernah terungkapkan. Menjadikan rindu adalah bait-bait yang tak pernah usai. Baiklah, Kuusaikan. Namun itu hanya sebuah kalimat yang hanya sekedar kukalimatkan.
Selamat menulis kembali.