Rabu, 05 Desember 2018

Aku suka cemas dengan apa yang terjadi. Aku terlalu takut, menempuh jalan-jalan yang tak pernah aku tempuh. Mengarungi lautan, yang sebelumnya aku hanya berani menyentuh buih-buih ombak. Dan mengenali orang-orang yang tidak selalu ada meski sudah berjanji banyak.
Kemudian aku hanya berani berdiri di perhentian ini. Berat sekali untuk beranjak, terlebih melangkah. Ketika hujan telah reda, dapatkah aku berlari? Atau setidaknya berjalan pelan. Agar aku kembali menemukan bunga-bunga, dengan pikiran jernih aku dapat membedakan perasaan dan kebenaran.
Waktu yang kian dewasa, matahariku, sudah tinggi menyinari. Aku pulang, kembali..
Kupejamkan mata penuh kepasrahan. Ini dunia, ini sementara. Dan mimpi-mimpi yang telah berlalu adalah kenyataan bahwa hidup sangat butuh kekuatan. Jangan cengeng lagi..
Aku adalah pantas untuk pergi jika memang harus. Aku tidak akan memintamu (lagi). Bukankah aku memberikan jika aku berarti (saja)? Aku sudah terbiasa dengan semua ini. Hanya pergi jika orang tak membutuhkan lagi. Kau sudah menemukan cinta barumu kan? Begitu lebih cepat mengalahkan aku. :)
Tak dimintapun untuk melupakan, seseorang juga sudah pernah mengajarkan aku untuk lupa tanpa aku paksa. Berbahagialah. Aku akan tesenyum seperti sedia kala. Lupakan aku dan segalanya. Baiklah. Demi maumu, aku pergi..