Rabu, 14 September 2016

Hatiku

Duhai Allah..
Sungguh bunga itu kini layu; sebab hujan badai benar-benar menghantamnya
Duhai Allah..
Sungguh Engkau Yang Maha Tau, bahwa hatiku kini benar-benar terluka. Entah kenapa dia begitu berlebihan. Sekeping rasa yang sebenarnya tidak ingin kuakui--hatiku terluka :)
Ingin sekali aku terus tersenyum. Sebab ini pasti jalan terbaik dari-Mu. Pelajaran yang sangat berharga untukku. Sebab aku memang harus menjalani ini semua hingga aku tidak melewati jalan ini selangkahpun lagi.
Duhai Allah, sesaat saja. Jika emang aku harus memeluk perasaan ini. Anugerah dari Engkau. Tidak apa duhai Allah. Sakit dan kecewa ini hanya sebentar. Aku yakin pada-Mu. Sebab aku memang terus berjuang menemukan cahaya. Sebab aku memang terus melangkah hingga satu langkah tepat dihadapan seseorang yang telah Engkau pilihkan.
Duhai Allah...
Harapku, pertemukanlah aku dengan seseorang yang menyejukkan dan mampu membuatku sejuk dengan kesabaran

Rabu, 06 April 2016

Aku ingin menjadi bunga

Jika engkau berbicara tentang cinta; tidaklah semudah apa yang kau bayangkan, lalu bayanganmu itu terangkai menjadi kata-kata yang teramat indah. Sebab, saat ini aku membahas cinta sungguh seakan rumitnya. Baru bahasan pertama.
Atau aku yang tidak ingin terlalu tenggelam untuk saat ini. Sungguh, tidak ingin sama sekali. Mengagumi sudah level tertinggi yang bisa kuperbuat.
Tidak banyak kata untuk itu saat ini. Menyimpannya dalam lembaran-lembaran buku harian sudah teramat berani untuk 'merasakan'. Meski ia tidak tau betapa dalam ia tersimpan setelah itu. Bahkan ukiran penapun malu mengakuinya.
Tidak banyak-banyak kata, aku kagum pada lantunan ayat-ayat-Nya yang pernah ia lafadzkan. Hanya saja saat ini aku tengah mencari kesejukan dan kedamaian cinta itu.
Engkau memperbaiki diri, aku juga. InsyaAllah.
Aamiin..

Sabtu, 26 Maret 2016

Tentang Cinta

Jika engkau tahu betapa sucinya cinta itu, maka kau tidak akan pernah ingin menodainya, menyia-nyiakannya, atau bahkan melukainya.
Jika engkau tahu betapa sucinya cinta itu, engkau tidak akan membiarkannya mati dan menua bagaikan kelopak bunga yang layu lalu jatuh menyentuh tanah.
Mungkin engkau keliru, atau tertipu. Atau mungkin masih ada yang belum engkau tau. Manusia memang tak luput dari dosa. Bisa saja, mata bahkan hati saat ini tengah tertutupi oleh kabut dunia yang sebenarnya tidak seberapa. Namun itu sangat mampu menutupi segalanya.
Untukmu,
Allah Maha Baik. Dia memberimu waktu; hari kemarin, hari ini dan hari esok—sebagai kesempatan untuk engkau menjadi insan yang memperbaiki diri. Kesempatan yang bisa datang berkali-kali, atau bahkan kesempatan yang hanya hadir sekali saja.
Sesungguhnya ada keindahan yang lebih indah. Namun tidak semua mata bisa melihatnya, dan tidak semua hati bisa merasakannya. Kecuali mata dan hati yang terbuka.
Semoga engkaulah orangnya; yang ‘bermata-hati’

InsyaAllah

Kamis, 10 Maret 2016

Aku...

Pada akhirnya, jiwaku diselimuti kegundahan tika mengingat engkau. Pada akhirnya pula, jiwa ini menyadari bahwa hati telah berlebihan memuja engkau. Meski hanya berawal dari rasa kagum-biasa. Sungguh, terkadang hati ini terasa bergemuruh, ingin menangis. Aku sadar, aku terlalu menyimpan engkau hingga (tanpa kusadari) sudah terlalu dalam tersimpan.
Meski dalam hati juga aku serasa hendak menangis. Pantaskah aku untuk seseorang seperti engkau?
Dalam hatiku jua, aku serasa ingin menangis. Aku terlalu mengingat engkau, hati yang belum Allah pilihkan untukku. Aku ingin (hanya) mencintai seseorang yang telah Allah hadirkan untuk mencintaiku karena-Nya.

Namun saat ini aku terlalu mengingatmu, menyukaimu.
Dalam hatiku, aku serasa ingin menangis. 
Aku menginginkanmu, tapi aku tidak ingin menaruh hatiku. Aku ingin pandai membedakan dua hal itu.

Jumat, 04 Maret 2016

Taukah?

Adalah dosa jika aku berlebihan mengintip ke ruang hatimu,
apalagi berkata.

Adalah dosa jika aku menunggumu,
lebih dari harapku pada-Nya.

Selasa, 09 Februari 2016

Menjadi Dewasa

Menjadi dewasa, adalah salah satu hal yang diimpikan oleh seorang bocah yang ingin bisa melakukan banyak hal.
Menjadi dewasa, adalah hal yang diinginkan remaja yang yang ingin mendapat kebebasan dan kepercayaan dari orangtuanya atas pilihannya.
Namun, setelah menjadi dewasa malah ingin kembali menjadi bocah, adalah salah satu hal konyol yang dikhayalkan.
Menjadi dewasa terkadang membingungkan. Kita harus mampu memilih, kita harus mampu menjalani hal yang lebih rumit dari hal-hal yang pernah kita lewati
Menjadi dewasa adalah tantangan.
Menjadi dewasa adalah perjalanan atas pilihan
Pilihan dalam hidup
Hidup dalam kebahagiaan dan kesedihan
Aku ingin memelukmu terlebih dahulu, Ibu.
Anakmu sudah dewasa

-yang saat ini sedang menangis

Aku Jatuh Cinta

Bagaimana aku bisa menulis tentang cinta?
yang merambat diantara huruf-huruf pena
Sedangkan rasaku yang tua telah rapuh

Bagaimana aku bisa menulis tentang cinta?
yang bersembunyi di setiap ruang-ruang hati
Sedangkan rasaku yang sepi telah jenuh

Bagaimana aku bisa menulis tentang cinta?
yang dulu berbisik hangat pada bintang
Sedangkan rasaku yang dingin telah beku

Bagaimana aku bisa menulis tentang cinta?
yang hidup beserta angin
Sedangkan rasaku yang ada sudah terbang dan menghilang

Aku selalu bertanya tentang cinta
yang telah lenyap, kataku

Detak jantung yang berdegup berkata
Selama aku masih menyebut Asma-Nya, aku hidup
Selama aku hidup, aku tenggelam dalam cinta

Karena mencintai-Nya, adalah kecintaanku pada segala yang Dia cinta

Aku sedang jatuh cinta
Jatuh cinta pada-Nya, Allah swt

Rabu, 20 Januari 2016

Dalam hidup, tak selalu kita berada di atas. Adakalanya kita merasa sedih dan kecewa. Dalam hidup, tentu tidak semua orang menyukai kita. Adakalanya orang tidak menyukai kita, mengejek, merendahkan dan sebagainya. Karena hidup memang dibaluti berbagai rasa. Tidak hanya manis, pahit juga harus kita telan. Bahkan terkadang harus memaksakannya.
Selama ini saya hanya merasakan kegembiraan, kedamaian, kehangatan, kebersamaan dan kesenangan. Waktu yang saya lalui dewasa ini, bagi saya cukup membuat saya harus merasakan hal-hal yang berbeda dalam kehidupan saya. Dulu, saya tidak pernah merasa sendirian, kesepian, kesedihan, kedukaan, kehilangan, keputusasaan, kekecewaan, ketakutan dan kekalutan. Sekarang semuanya saya rasakan. Satu yang terpatri dalam diri saya yang menguatkan, adalah; perjuangan.
Tidak mudah menjadi anak pertama dan cucu pertama. Saya merasa wajib untuk menjadi sosok yang berguna untuk keluarga saya. Semenjak kuliah ini, saya baru menyadari peran saya. Apa yang dirasakan keluarga saya, saya dapat rasakan pula. Saya merasa orang yang juga paling ikut berperan atas apapun yang terjadi. Saya melakukan apapun hal yang saya bisa untuk mereka.
Mungkin memang inilah waktunya Allah memperlihatkan bagian lain dari kehidupan yang sesungguhnya. Dalam hidup, tidak hanya ada kebahagiaan, tapi juga ada kesedihan. Mungkin inilah saatnya saya harus lebih kuat lagi dan mengajarkan saya untuk menjadi pribadi yang melakukan yang seharusnya saya lakukan. Tidak peduli orang memandang apa dan berkata. Yang saya yakini, saya masih berada di jalan Allah. Allah lebih tau siapa yang Dia muliakan. Hanya Allah yang tau.
Semakin kesini, saya semakin mencintai-Nya.

Selasa, 12 Januari 2016

Jika proses yang membawamu jauh, maka proses juga yang akan membawamu kembali. Bahkan, jika 'seketika' yang membawamu jauh, maka proses tak akan mengkhianati hasil.

Terkadang apa yang kita harapkan tidak selalu kita dapatkan. Karena tidak ada yang mampu mengalahkan kehendak Allah. Meski kita menjadi sedih. Namun itu karena apa? Karena Allah menyayangimu. Boleh jadi kau menyukai sesuatu, tapi itu tak baik bagimu. Boleh jadi kau membenci sesuatu, tapi itu baik bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kita tidak.
Bahagia dan kesedihan adalah milik Allah. Boleh jadi kita bahagia, tapi kita menjadi orang yang lupa. Namun ketika kita merasa sedih, kita menjadi seseorang yang berarti.
Jadilah diri sendiri, karena yang baik bagimu akan pulang kepadamu.