Kamis, 10 Maret 2016

Aku...

Pada akhirnya, jiwaku diselimuti kegundahan tika mengingat engkau. Pada akhirnya pula, jiwa ini menyadari bahwa hati telah berlebihan memuja engkau. Meski hanya berawal dari rasa kagum-biasa. Sungguh, terkadang hati ini terasa bergemuruh, ingin menangis. Aku sadar, aku terlalu menyimpan engkau hingga (tanpa kusadari) sudah terlalu dalam tersimpan.
Meski dalam hati juga aku serasa hendak menangis. Pantaskah aku untuk seseorang seperti engkau?
Dalam hatiku jua, aku serasa ingin menangis. Aku terlalu mengingat engkau, hati yang belum Allah pilihkan untukku. Aku ingin (hanya) mencintai seseorang yang telah Allah hadirkan untuk mencintaiku karena-Nya.

Namun saat ini aku terlalu mengingatmu, menyukaimu.
Dalam hatiku, aku serasa ingin menangis. 
Aku menginginkanmu, tapi aku tidak ingin menaruh hatiku. Aku ingin pandai membedakan dua hal itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar